Foto: Infografis/10 Kkks Utama Produksi Minyak/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi memperkirakan bakal ada penambahan produksi minyak sebesar 80-100 ribu barel per hari (bph) dalam beberapa tahun mendatang. Hal tersebut menyusul beroperasinya lapangan-lapangan minyak yang ada di Indonesia.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan masih ada beberapa potensi cadangan minyak yang saat ini tengah dievaluasi oleh para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk segera diproduksikan. Misalnya seperti proyek Forel-Bronang yang digarap Medco dengan tambahan produksi 10 ribu bph.
Kemudian tambahan produksi dari Proyek SP Puspa Asri dengan kapasitas 600 bph oleh Pertamina EP, proyek Flowline ASDJ-116X berkapasitas 94 bph milik PHE Ogan Komering, proyek OPL E-Main PHE ONWJ tambahan produksi 128 bph, dan proyek Banyu Urip Infill Clastic oleh ExxonMobil Cepu Ltd dengan kapasitas produksi 30 ribu bph.
“Selain itu, ada beberapa produksi lain misalnya Hidayah Petronas yang diharapkan onstream 2027 dengan tambahan 25 ribu bph, kemudian yang Ande-Ande Lumut akan menambah 20 ribu bph, itu kira-kira untuk minyak, sehingga total yang kami list bisa 80-100 ribu BOPD di tahun-tahun mendatang” kata Dwi dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (13/3/2024).
Pada tahun ini, SKK Migas sendiri menargetkan sebanyak 15 proyek hulu migas yang akan onstream atau beroperasi. 15 proyek tersebut diharapkan dapat mendongkrak kenaikan lifting migas 2024.
Menurut Dwi proyek ini diharapkan dapat mendongkrak kapasitas produksi minyak sebesar 41,922 ribu barel per hari (bph) serta tambahan gas sebesar 207 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). “Rencana proyek onstream di 2024 ini ada 15 proyek yang ditargetkan onstream tahun ini tambahan kapasitas 41,922 bph dan 207 MMSCFD dengan capex sebesar US$ 560,1 juta,” ujar Dwi.